SMAN 4 P. Raya Gelar Penyegaran TPPKSP & Penguatan Pendampingan Program Roots

SMAN 4 Palangka Raya Gelar Penyegaran TPPKSP dan Penguatan Pendampingan Program Roots Anti-Perundungan

Palangka Raya, 23 Agustus 2024 – SMAN 4 Palangka Raya kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari perundungan dengan menggelar kegiatan penyegaran Tim Penanganan Pelanggaran Kekerasan Seksual dan Perundungan (TPPKSP) serta penguatan pendampingan fasilitator guru dan agen perubahan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pengimbasan Program Roots Anti-Perundungan yang telah diterapkan di sekolah tersebut.

Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 23  Agustus 2024, diikuti oleh seluruh anggota TPPKSP, fasilitator guru, serta siswa-siswa yang terpilih menjadi agen perubahan. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Sekolah SMAN 4 Palangka Raya, Bapak Sudiro, S.Pd.,MM, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peran seluruh elemen sekolah dalam mencegah dan menangani kasus perundungan.

“Kami sangat serius dalam upaya pencegahan perundungan di lingkungan sekolah. Program Roots Anti-Perundungan ini menjadi salah satu langkah strategis untuk mewujudkan sekolah yang aman, nyaman, dan inklusif bagi seluruh siswa. Diharapkan, dengan penyegaran dan penguatan ini, seluruh anggota TPPKSP, fasilitator, dan agen perubahan semakin siap dalam menjalankan tugasnya,” ujar Bapak Sudiro, S.Pd.,MM.

Materi penyegaran yang disampaikan meliputi pemahaman mendalam tentang perundungan, strategi penanganan kasus, serta teknik-teknik pendampingan yang efektif. Selain itu, para peserta juga dibekali dengan keterampilan komunikasi dan mediasi konflik, yang diharapkan dapat membantu mereka dalam menjalankan peran sebagai fasilitator dan agen perubahan di lingkungan sekolah.

Salah satu fasilitator guru, Ibu Meltiani Nordianingsi, S.Pd, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan dalam menangani kasus perundungan. “Kami merasa lebih siap dan percaya diri dalam mendampingi siswa, terutama dalam hal pencegahan dan penanganan perundungan. Dengan dukungan penuh dari seluruh pihak, kami optimis dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih positif dan kondusif,” tuturnya.

Di sisi lain, para agen perubahan yang terdiri dari siswa-siswa aktif dan peduli terhadap isu perundungan, juga menunjukkan antusiasme mereka dalam mengikuti kegiatan ini. “Kami ingin menjadi agen perubahan yang benar-benar bisa membawa dampak positif. Perundungan harus kita hentikan bersama, dan kami siap menjadi bagian dari solusi,” kata salah satu agen perubahan, Sandy Wilson, siswa kelas XI.

Kegiatan ini ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama oleh seluruh peserta untuk terus mendukung dan menjalankan Program Roots Anti-Perundungan di SMAN 4 Palangka Raya. Dengan adanya penyegaran dan penguatan ini, sekolah berharap dapat terus mempertahankan dan mengembangkan lingkungan yang bebas dari perundungan, serta mendukung terciptanya budaya sekolah yang menghargai setiap individu.

Tinggalkan Balasan