Palangka Raya, Kamis 3 September 2020 Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah Dr. Ir. Mofit Saptono, MP., memantau langsung proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) moda daring di SMAN 4 Palangka Raya yang didampingi Kabid SMA, Bapak Drs. Eliberson dan Koordinator Pengawas SMA/SMK/SLB Disdik Prov. Kalteng, Bapak I Wayan Sarman, M.Pd.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah mengharapkan pembelajaran dengan media daring atau tidak secara tatap muka ini, atau siswa Belajar Dari Rumah (BDR) dan Guru Mengajar Dari Sekolah (MDR) jangan sampai kualitas pendidikan di Kalimantan Tengah selama pandemi covid-19 suatu alasan yang membuat menjadi kendor atau menurun. Beliau meminta kepada sekolah untuk terus melakukan inovasi proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Sehingga jangan sampai ada siswa saat belajar secara moda daring malah tidak mengikuti pelajaran, dengan alasan karena terlambat bangun tidur dan lain-lain atau malah sekadar main-main saja. Imbuh beliau.
Usai memantau secara langsung proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di ruang Laboratorium Komputer SMAN 4 Palangka Raya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah memberikan arahan dan penjelasan secara singkat di ruang guru yang dihadiri oleh Kepala SMAN 4 Palangka Raya Ibu Yenihayati, S.Pd., M.Pd., serta Wakil Kepala sekolah bagian kurikulum, Ibu Endang Hartati, S.Pd., Wakil Kepala sekolah bagian kesiswaan, Ibu Murni, S.Pd., wakil kepala sekolah bagian SDM, Bapak Rahimin, M.PdI.,dan Kepala Laboratorium Komputer SMAN 4 Palangka Raya Bapak Zenprianto, S.Pd.
Disampaikan beliau bahwa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini sebagai bentuk pembelajaran masa pandemic covid-19, memang menyisakan banyak masalah dan segudang keluhan. Tetapi jangan sampai kondisi seperti saat ini suatu alasan yang membuat menjadi kendor atau menurun kinerja kita melaksanakan tugas. Hal yang harus dilakukan dan dilaksanakan sekarang adalah seluruh guru siap untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Karena hal ini sudah menjadi tanggung jawab sebagai guru.
Ditambahkan beliau, “Sebenarnya kita tidak diam. Dibalik segala persoalan atau masalah yang kita hadapi saat ini saya berpikir, bagaimana menyiasati kondisi seperti ini. Lebih tepatnya, bagaimana mencari terobosan-terobosan agar keluhan-keluhan yang ada menjadi bahan evaluasi kita bersama dalam mengambil kebijakan demi kelangsungan proses pembelajaran di setiap sekolah bisa teratasi secara baik, efisien dan ekonomis.
Guru tetap melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai amanah yang diberikan. Biarkan siswa bekerja sesuai dengan kemampuannya karena kondisi seperti ini menuntut fleksibilitas dan kadaan toleransi yang tinggi demi kelangsungan dunia pendidikan di Kalimantan Tengah yang lebih baik. (J.K.)
